Supply
Chain Management bidang peternakan
Perusahaan
CV. Eka Putra Jaya
2.1
Profil Pelaku Rantai Pasokan (CV. Eka Putra Jaya)
` Salah satu contoh pelaku
rantai pasokan susu yang kami amati yakni CV. Eka Putra Jaya. CV. Eka Putra Jaya
merupakan sebuah perusahaan keluarga yang didirikan oleh Pak Hj. Dadang pada
tahun 1997. Haji Dadang pada awalnya merupakan ketua dari KUD Sinar Jaya yang
berlokasi di Ujung Berung. Bermula dari ketertarikannya pada usaha pengolahan
susu serta bermodalkan ilmu yang didapat selama menjabat sebagai Ketua KUD,
Beliau kemudian menjadi peternak sapi perah sehabis periode masa
kepengurusannya. Susu yang dihasilkan ini selanjutnya disalurkan kepada KUD
Sinar Jaya untuk didistribukan ke Industri Pengolahan Susu (IPS).
Tidak lama kemudian, usaha ini terus
berkembang, relasi yang terjalin juga terus meningkat hingga akhirnya Bapak
Haji Dadang memutuskan untuk merintis usaha peternakannya menjadi sebuah
perusahaan yang berbentuk persekutuan komanditer (CV). Perusahaan ini
selanjutnya terus mengalami perkembangan dan menjalin kemitraan dgn PT Frisian
Flag. Pada tahun 2008 , CV.Eka Putra Jaya mengakhiri kerjasama dengan PT
Frisian Flag, beralih kepada PT. Indolakto.
Pasokan susu CV. Eka Putra Jaya berasal
dari sapi perah pak haji sendiri yang jumlahnya kurang lebih 400 ekor, ditambah
dari pasokan susu dari peternak sekitar. Susu produksi CV. Eka Putra Jaya ini
setiap harinya disalurkan kepada PT. Indolakto sesuai dengan kesepakatan yang
telah terjalin. Namun, selain itu perusahaan ini juga menjual susu murni sesuai
dengan permintaan dari PT. Diamond serta dari konsumen yang datang langsung ke
perusahaannya.
2.2. Aliran Produk
Setiap agribisnis harus menetapkan cara untuk memindahkan dan
menyalurkan (distribusi) produknya kepada pelanggan. Saluran distribusi produk
berkenaan dengan jejak penyaluran produk dari produsen ke konsumen akhir.
Saluran distribusi susu pada perusahaan CV. Eka Putra Jaya diawali dari
peternak/produsen yang menjual susu hasil perahan tersebut kepada CV. Eka Putra
Jaya. Peternak-peternak menyalurkan susu melalui suatu wadah yakni kelompok
peternak. Susu hasil perahan dikumpulkan di Tempat Pengumpulan Sementara (TPS)
untuk selanjutnya disalurkan kepada CV. Eka Putra Jaya.
Selain pola tersebut, terdapat pula
suatu bentuk saluran dimana peternak terdekat menjual langsung susu hasil
produksi kepada perusahaan. Pasokan-pasokan susu yang telah terkumpul tersebut
kemudian didistribusikan langsung kepada Industri Pengolahan Susu (IPS),
beberapa liter dipasarkan langsung kepada konsumen yang datang. Saluran
pemasaran tersebut dapat terlihat pada gambar 1.
2.3. Aliran Informasi
CV. Eka Putra Jaya memproduksi serta
menampung susu dari para peternak setiap harinya. Seiring dengan berkembangnya
perusahaan, hingga saat ini terjalin 15 kerjasama dengan kelompok peternak,
diantaranya kelompok peternak dari KUD Ciwidey, KUD Sinar Jaya, KUD Cilawu,
Kelompok Peternak Ujung Berung, Kelompok Cipancing, dan juga beberapa dari
kelompok pemerah susu sekitar. Adanya kerjasama yang terjalin ini bermula dari
aliran informasi serta hubungan relasi antara Bapak Haji Dadang dengan para
peternak. Informasi kemudian mengalir dengan cepat dari beberapa peternak
kepada kelompok peternak yang lain.
Dalam menyampaikan informasinya, CV. Eka
Putra Jaya mengumpulkan para ketua kelompok dari para pemasok. Pertemuan
diadakan sekali dalam 3 bulan, dimana pada pertemuan tersebut akan dibahas
evaluasi kualitas susu dari perternak, standarisasi kualitas dan informasi yang
diterima dari IPS (Industri Pengolahan Susu), pemenuhan order serta aspirasi
dari peternak itu sendiri, seperti permintaan kenaikan harga.
CV. Eka Putra juga tergabung dalam
gabungan GKSI (Gabungan Koperasi Susu Indonesia) sehingga informasi mengenai
seputar susu terkait dalam lingkup makro dapat cepat tersalurkan untuk menjadi
bahan pertimbangan keputusan selanjutnya. Gambaran aliran informasi dapat
terlihat pada bagan berikut.
2.4 Aliran Uang
Aliran uang, adalah gambaran aliran
uang/modal yang berawal dari konsumen sebagai pembeli selanjutnya mengalir pada
tiap mata rantai dan pada akhirnya akan sampai di produsen untuk digunakan
sebagai biaya produksi. Aliran dana ini bersifat searah artinya dana dihasilkan
dari pertukaran dengan produk yang dibeli konsumen dengan melewati beberapa
mata rantai, akhirnya akan diterima oleh produsen sebagai penukar dari produk
yang dihasilkan.
Dalam suatu rantai aliran pemasaran
suatu produk pastilah terdapat aliran uang di dalamnya, seperti pada pemetaan
aliran uang pada produk susu di bawah ini.
Aliran uang yang terjadi pada bagan di
atas merupakan siklus uang yang berputar pada pemasaran produk susu. Dari mulai
petani yang mengeluarkan input usaha nya berupa pakan ternak, vitamin, dan
modal pembelian sapi perah untuk menghasilkan susu perahan yang akan di
distribusikan kepada rantai pemasaran berikutnya. Setelah peternak sapi
terdapat cashflow yang terbentuk antara peternak dan kelompok gabungan ternak
tersebut. Uang yang mengalir kepada peternak merupakan hasil dari transaksi
yang diproduksi oleh petani kepada kelompok peternak dan keuntungan peternak
diperoleh dari hasil penjualan susu di kurangin input yang ia keluarkan. Selain
kepada kelompok, peternak juga menjual langsung kepada CV.Eka Putra Jaya
(CV.EPJ) dan disini lah terjadi transaksi penjualan susu kepada CV.EPJ kepada
peternak. Namun, peternak yang menyetorkan hasil susunya merupakan sebagian
dari keryawan CV.EPJ yang bekerja disana. Jarang peternak dari luar dapat mudah
menjual susu ke perusahaan ini karena standar yang di tetapkan oleh CV.EPJ.
Aliran uang yang selanjutnya terjadi ialah antara konsumen dan CV.EPJ begitu
juga dengan aliran uang dari IPS yang mengadakan transaksi dengan CV.EPJ
seperti PT. Indolakto dan PT. Diamond. Terakhir, aliran uang pada IPS yang
berasal dari pengecer dan swalayan yang menjual
produk
nya kepada konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar